Pasar properti Medan memang tengah naik daun, beberapa ahli beranggapan bahwa kota ini merupakan tujuan terbaik dalam melakukan investasi properti di Pulau Sumatera.
Sebagai Ibu Kota Provinsi Sumatera Utara, kegiatan jual rumah di Medan memang menjanjikan timbal balik yang cukup besar. Hal ini disebabkan oleh banyaknya orang yang mencari hunian di kota tersebut.
Jika dibandingkan kota besar lain di Indonesia, harga jual rumah di Medan relatif masih terjangkau. Di beberapa daerahnya, kita masih bisa menemukan rumah tipe 36 yang dijual di bawah harga Rp100 juta.
Terlebih, masifnya pertumbuhan infrastruktur di Kota Medan berpotensi membuat harga properti di sana akan semakin meningkat setiap tahunnya.
Maka dari itu, sebelum harganya semakin mahal, ada baiknya Anda segera membeli rumah atau jenis properti lainnya di Kota Medan untuk berinvestasi.
Sedang, bagi Anda yang ingin menjual rumah, ketahui terlebih dahulu waktu terbaik untuk jual rumah di Medan di bawah ini.
1. Jangan Jual Menjelang Hari Raya
Banyak orang yang mengira bahwa momen hari raya merupakan waktu terbaik dalam jual rumah di Medan, namun ternyata hal tersebut salah besar.
Memang, pada saat momen lebaran biasanya orang-orang cenderung mendapatkan penghasilan lebih besar, di antaranya dari bonus tahunan, tunjangan hari raya, dan tunjangan-tunjangan lainnya.
Akan tetapi, uang tersebut biasanya digunakan untuk membeli kebutuhan hari raya, seperti baju baru, perabotan baru, makanan, dan lain-lain.
Terlebih, membeli rumah menjelang hari raya bukanlah kebiasaan orang Indonesia. Biasanya, masyarakat telah membeli rumah tersebut jauh-jauh hari, lalu menempatinya sebelum lebaran.
Jadi, membeli rumah bukanlah prioritas masyarakat dalam menyambut hari raya, sehingga tahan dulu hasrat Anda untuk jual rumah di Medan ya.
2. Sesaat Musim Libur Sekolah Usai
Lagi-lagi masalah prioritas dalam rumah tangga. Ya, jual rumah di Medan pada saat menjelang tahun ajaran baru atau saat musim anak sekolah tiba merupakan tindakan yang keliru.
Pasalnya, para orang tua biasanya telah menghabiskan hampir seluruh dananya untuk membeli kebutuhan dan kelengkapan sekolah anak.
Pada saat seperti ini tentu tidak ada orang tua yang berpikir untuk membeli rumah. Oleh karenanya, jangan pasarkan rumah Anda saat musim anak sekolah tiba.
Untuk lebih amannya, Anda bisa menjual rumah tersebut beberapa bulan sebelum tahun ajaran baru.
Sebab, orang tua cenderung tidak mau repot mengurus pindahan rumah dan urusan sekolah anak secara bersamaan.
3. Setelah Rumah Diperbaiki
Tidak ada satupun orang yang ingin membeli rumah dalam keadaan rusak dan tidak terurus. Maka dari itu, perbaiki dulu rumah Anda apabila berniat untuk menjualnya.
Selain itu, memperbaiki kerusakan rumah bisa meningkatkan harga jual rumah di Medan yang Anda miliki.
Tidak perlu melakukan renovasi secara besar-besaran, cukup lakukan perbaikan pada detail-detail kecil yang telah rusak pada rumah tersebut, misalnya mengganti gagang pintu, lantai yang pecah, dan lain-lain.
Periksa pula kelayakan genteng, talang air, dan dinding rumah. Pasalnya, ketiga komponen ini merupakan bagian terpenting yang pastinya akan dilihat oleh calon pembeli.
Jika kondisi genteng, talang air, dan dinding rumah rusak, sudah pasti calon pembeli akan kehilangan minat atau menawar harga jual rumah di Medan yang Anda miliki secara murah.
4. Jual di Hari Kamis
Apakah Anda familiar dengan kata-kata, “hari senin harga naik?” Ya, kata-kata tersebut kerap kali kita dengar lewat iklan-iklan properti yang ada di televisi.
Semulanya, kalimat tersebut dilontarkan sebagai strategi marketing untuk menarik minat masyarakat agar membeli properti yang dipasarkan secepat mungkin (sebelum harga naik).
Akan tetapi, anekdot “senin harga naik” ini agaknya tidak sepenuhnya salah. Seperti yang dilansir dari majalah Time, waktu terbaik dalam menjual rumah adalah hari Kamis.
Sebab, para pemburu rumah biasanya akan menghabiskan waktu di akhir pekan untuk mencari hunian.
Jika kita kaitkan pada ungkapan “senin harga naik,” maka transaksi jual beli rumah banyak dilakukan pada saat weekend, lalu pada hari Senin, beberapa properti yang dipasarkan mungkin telah terjual.
Maka dari itu, di hari Seninnya, sisa properti yang belum laku bisa saja dinaikkan harganya oleh pengembang.
5. Saat Proyek Infrastrukur Baru Dibangun
Ada dua cara yang bisa Anda pilih untuk melakukan jual rumah di Medan, pertama menunggu hingga proyek infrastruktur tersebut selesai atau menjualnya saat pembangunan sedang berlangsung.
Keduanya dinilai cukup efektif untuk mendongkrak harga jual sebuah rumah. Biasanya, proyek infrastuktur baru yang terdapat di satu wilayah akan meningkatkan harga properti yang ada di sekitarnya.
Contohnya pengoperasian jalan Tol Medan-Kualanamu-Tebing Tinggi (MKTT). Proyek ini dinilai mampu meningkatkan harga properti di Kota Medan pada Q4 2018 sebesar 6,23 persen dari kuartal sebelumnya.
Bahkan, peningkatan harga properti di sekitar kawasan tol ini sudah terjadi sebelum tol itu diresmikan.
Oleh sebab itu, jual rumah di Medan sebelum atau sesudah sebuah proyek infrastruktur diresmikan sama-sama menguntungkannya.
6. Jangan Terbawa Emosi saat Pasar sedang Ramai
Tahan, bagi sebagian orang kondisi pasar yang sedang ramai tentu akan sangat menguntungkan untuk menjual rumah. Pernyataan itu tak sepenuhnya salah, namun juga tidak sepenuhnya benar.
Ketika pasar properti sedang ramai, geliat masyarakat untuk mencari rumah tentu sedang tinggi-tinggi. Namun, di saat yang bersamaan, banyak pula pembangunan perumahan baru yang bermunculan.
Orang-orang tentu akan lebih memilih hunian baru daripada rumah bekas, apalagi jika harga yang Anda patok atas rumah tersebut ternyata tidak jauh berbeda dengan perumahan baru yang ada di sekitarnya.
Calon pembeli tentu akan lebih tertarik pada perumahan baru tersebut daripada rumah bekas Anda.
Maka dari itu, ada baiknya Anda memperhatikan keadaan sekitar rumah terlebih dahulu sebelum berniat untuk menjualnya. Cari tahu apakah ada perumahan baru yang akan dibangun dekat rumah tersebut.
Jika ada, ketahui pula kisaran harga rumah yang akan mereka pasarkan. Lebih baik menunda terlebih dahulu niat jual rumah di Medan tersebut daripada bersaing secara langsung dengan pengembang.
7. Pasarkan saat Suku Bunga Turun
Informasi ini pasti sering kali kita temui di berbagai artikel yang membahas waktu terbaik menjual rumah. Namun, tahukah Anda kapan tepatnya suku bunga bank turun?
Suku bunga bank turun saat inflasi sedang rendah. Inflasi sendiri merupakan indikator harga jual komoditi, baik pangan, sandang, maupun papan seperti rumah.
Tingginya nilai suku bunga akan menyebabkan mahalnya harga cicilan KPR untuk membeli rumah. Maka dari itu, minat masyarakat untuk membeli rumah akan turun akibat tingginya suku bunga tersebut.
Oleh karenanya, selalu update diri Anda dengan informasi terkait perkembangan properti dan ekonomi di Indonesia apabila Anda ingin jual rumah di Medan dengan cepat dan harga tinggi.
8. Pada saat Booming Property
Apakah Anda pernah mendengar istilah booming property? Istilah yang satu ini menunjukkan sebuah situasi di mana aktivitas jaul beli properti sedang meningkat.
Momen booming property sendiri biasanya ditandai dengan membaiknya perekonomian negara, yang diikuti oleh maraknya penanaman modal, serta angka pendapatan masyarakat yang meningkat.
Jika daya beli masyarakat meningkat, tentu akan berdampak terhadap meningkatkan permintaan akan tempat tinggal.
Oleh sebab itu, jelilah dalam melihat perkembangan pasar properti, ikuti setiap update-nya, agar Anda mengetahui kapan booming property ini terjadi.
9. Hindari Jual Rumah saat Cuaca Buruk
Cuaca mempengaruhi minat masyarakat dalam membeli rumah? Sayangnya, iya.
Meskipun mencari rumah lewat situs jual beli rumah seperti 99.co/id sedang tren, namun calon pembeli akan melakukan survei terlebih dahulu sebelum akhirnya memutuskan membeli rumah tersebut.
Jika kondisi cuaca sedang buruk, secara psikologis pembeli cenderung malas untuk melakukan survei rumah. Hal ini tentu akan menghambat proses jual rumah Medan yang Anda miliki.
Sebab cuaca sedang tidak menentu, cari tahu kapan siklus musim hujan terjadi di Kota Medan. Secara umum, musim hujan di Indonesia biasa terjadi di penghujung tahun hingga bulan-bulan di awal tahun.
Itu sebabnya, untuk Anda yang ingin menjual rumah, disarankan untuk melakukannya pada rentan bulan April hingga Oktober atau saat musim panas tiba.
Sekarang Anda telah mengetahui kapan waktu terbaik untuk menjual rumah. Semoga rumah tersebut bisa cepat laku dan terjual dengan harga tinggi ya!
Leave a Reply